I. 1. Iman harus dimulai dari Visi (ayat 41,43)
– Orang beriman telah melihat sesuatu yang belum orang lihat
– Orang beriman telah mendengar sesuatu yang belum didengar.
– Orang beriman telah percaya sesuatu walaupun orang lain belum bisa mempercayainya
– Orang beriman akan berdiri teguh pada janji Tuhan dan yakin Tuhan pasti menggenapinya
Inilah yang dimaksud bahwa iman harus dimulai dari Visi
2. Iman dalam Visi ini harus dilanjutkan dengan doa
Ada tiga alasan mengapa kita harus berdoa:
– Doa itu sebagai sarana untuk mempersiapkan seseorang sehingga dapat meraih janji-janji berkat Tuhan
– Doa sebagai alat untuk menghancurkan segala penghalang berkat
– Doa akan membuat orang jadi sabar dalam menunggu waktunya Tuhan
II. Iman yang sejati pasti akan melalui ujian (ayat 43)
Ketika bujang Elia melihat kearah laut sampai enam kali namun belum juga ada tanda-tanda hari mau. Hujan, setelah yang ketujuh kalinya barulah kelihatan awan sebesar telapak tangan. Jadi ciri khas iman yang sejati itu tidak akan terpengaruh oleh berita yang buruk/negatif
III. Iman yang sejati pasti menghasilkan sesuatu, diantaranya:
1. Kasih: ketika Elia melihat hujan akan segera turun, yang pertama ia pikirkan raja Ahab harus segera diberi tahu supaya tidak kena hujan (ayat 44)
2. Mujizat: Hujan lebatpun turunlah (ayat 45)
IV. Iman yang sejati tidak selalu dihargai oleh orang lain (bnd 19: 1,2)
Ahab sama sekali tidak menceritakan tentang kebaikan Elia kepada Izebel, sehingga akibatnya nyawa Elia terancam. Demikian juga halnya dengan kita, tapi satu hal yang harus kita pahami bahwa jerih payah kita di dalam Tuhan tidak pernah sia-si