Banyak orang percaya mengagumi Firman Tuhan, mempelajari Firman Tuhan serta mempertahankan Firman Tuhan, tetapi tidak memberlakukan Firman Tuhan sebagai Kebenaran.
Kisah Elia dan janda di sarfat mengingatkan kita bagaimana janda di sarfat ini mematuhi perkataan Tuhan (melalui nabi Elia). Janda ini tidak mempunyai apa-apa dan sedang bersiap mengumpulkan api dan memasak makanannya yang terakhir dan kemudian ia akan mati bersama anaknya.
Berdasarkan janji Tuhan bahwa, “Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” 1Raja-raja 17:14, janda di sarfat ini pergi mempersiapkan makanan terakhirnya untuk abdi Allah, meskipun keadaan yang terlihat tidak memungkinkan tetapi ketaatannya dengan menjadikan Firman Tuhan sebagai kebenaran,maka janda di sarfat mengalami mujizat persediaan di dalam hidupnya.
Markus 11:24 “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Yesus mengajarkan bahwa ketika kita berdoa, percayalah itu sebagai sebuah kebenaran, walaupun ada proses hidup yang berat yang terjadi di dalam hidup kita. Percayalah bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran di hadapan semua pengetahuan yang bertentangan, maka kita akan memperoleh hal-hal yang kita doakan dan Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita.
Filipi 4:19 “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”