Blog

  • Keluaran 3 – Tuhan Selalu Memperhatikan Umat-NYA

    Keluaran 3 – Tuhan Selalu Memperhatikan Umat-NYA

    KELUARAN 3

    Ayat 7: Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

    • (Dari pasal sebelumnya:  mengenai penderitaan bangsa Israel yg mengalami penindasan dan kesengsaraan hebat sehingga mereka berseru dan berteriak minta tolong kepada Tuhan.   KEJ 1:12 – 14, KEJ 2: 23 – 25)
    •  KEBENARAN YANG HARUS DI PAHAMI: Tuhan pasti mendengarkan setiap keluh kesah umatNya. Tuhan mengetahui segala yg terjadi atas UmatNya.

    Di setiap proses kehidupan, mari kita selalu mengandalkan Tuhan, karena rencana Tuhan pasti yang terbaik. SELALU BERHARAP KEPADA TUHAN

    Ayat 8: Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    • Rancangan Tuhan atas UmatNya adlh rancangan terbaik, tetapi ada proses yang harus di lalui untuk proses pembentukan menuju kemenangan demi kemenangan. Kel 3:19 – 22
    • Dibutuhkan KETAATAN, KESETIAAN & RESPON YANG BENAR AKAN FIRMAN TUHAN SERTA MELAKUKAN FIRMANNYA
  • Menguasai Pikiran

    Menguasai Pikiran

    Sudahkah kita menguasai pikiran ?

    Kemenangan atau kekalahan setiap pertempuran dalam kehidupan kita ditentukan oleh apa yang dipikirkan. Renungan merupakan makanan rohani kita. Renungan-renungan kita mungkin memberi makan “sifat lama” atau “sifat baru” bagi kehidupan rohani kita. Keputusasaan selalu merupakan akibat merenungkan perkataan musuh tentang diri kita dan keadaan kita; bukan merenungkan perkataan Tuhan. Pikiran-pikiran Allah kepada kita selalu baik. Yer 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

    Renungan yang salah menambah dan menguatkan kebiasaan-kebiasaan buruk
    Renungan yang benar membuat kebiasaan-kebiasaan buruk kita melemah dan mati.

    Dosa selalu disusun dalam pikiran kita, bertumbuh karena diberi makan oleh renungan-renungan dan kemudian menjadi perbuatan. Dosa dapat dimatikan sejak awal.

    (Kekristenan sejati, hal 7)

    Selamat menguasai pikiran, sebagai tanda orang yang dewasa rohani.
    Tuhan Yesus memberkati.

    By Pdm. Roni

  • Persembahan Bukan Untuk Tujuan Menyuap Tuhan

    Persembahan Bukan Untuk Tujuan Menyuap Tuhan

    Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. (1 Sam 15:22)
    Latarbelakang ayat ini tatkala Saul tidak taat akan Firman Tuhan pada peperangan dengan Filistin. juga SAul melakukan korban sembelihan untuk meminta belas kasihan Tuhan tanpa Samuel sebagai Imam yang sudah ditetapklan Allah. Jadi, mendengar Firman Tuhan, memperhatikan Firman Tuhan, dan melakukannya itu lebih menyenangkan hati Tuhan. Dan kita tidak bisa menyuap / menyogok Tuhan karena ketidaktaatan kita akan Firman Tuhan dengan memberi korban/persembahan.
    Ada ungkapan: “saya lakukan itu kan untuk Tuhan, buktinya saya berikan persembahan ke gereja”, dll. Sama juga itu alasan Saul yang disampaikan kepada Samuel. Namun Firman Tuhan dengan jelas disampaikan bahwa: “Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan”. Dengan kata lain. Persembahan tidak bisa untuk membenarkan kesalahan kita, dan tidak bisa untuk menyogok Tuhan.
    Bukan berarti juga kita tidak memberi persembahan. Tetapi kalau kita memberi persembahan dengan ucapan syukur dan hati yang tulus ikhlas.
    Selamat melakukan Firman Tuhan.
    Tuhan Yesus memberkati.
    By Pdm. Roni

  • Kepuasan Sejati Hanya Didalam Yesus

    Kepuasan Sejati Hanya Didalam Yesus

    MAZ 107: 8 – 9
    (8) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia,
    (9) sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan

    Seorang lelaki yang diketahui sebagai turis asal Inggris bunuh diri dari atas menara Eifel Perancis. Tindakan itu dilakukan oleh si lelaki dengan cara terjun dari ketinggian 324 meter sekitar pukul 22.30 waktu setempat, Minggu 24 Juni 2012.” Demikian kata sebuah laporan situs. Pertanyaan kita di sini, mengapa ia melakukannya? Bukankah ia orang yang banyak uang, sehingga ia dapat melakukan apa saja yang ia inginkan? Ya, benar tetapi ia kehilangan kepuasan yang sebenarnya. Ia sudah melanglang buana tetapi tidak memperoleh kepuasan. Dia seperti pengembara di padang belantara yang hatinya kosong dan kering, tanpa kesegaran dan kesejukan.

    Dimanakah letak kepuasan sejati? Sumbernya hanyalah Allah sendiri. Bandingkan apayang dikatakan Yesus kepada perempuan Samaria ketika datang menimba air di sumur Yakub? “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi. Tetapi barangsiapa yang minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14). Ketika perempuan itu memberi respons (ay 15), ia memperoleh suatu kepuasan yang baru dan kembali ke kampungnya menjadi berkat bagi banyak orang. Yang menarik adalah antusiasmenya untuk pergi memberitahukan kepada banyak orang tentang apa yang ia telah alami. Kepuasan rohani yang ia alami tidak sama dengan kepuasan duniawi. Kehausannya akan kebenaran telah membawanya ke dalam perubahan hidup yang radikal.

    Dunia yang sedang mencari kepuasan semu, memerlukan berita tentang Yesus sebagai sumber kepuasan sejati. Sudahkah saudara memiliki air hidup itu? Kalau benar, maka selayaknyalah itu disampaikan pada orang lain, sebelum mereka hancur dan binasa tanpa pengharapan.

    Inspirasi: Dunia telah menawarkan berbagai macam cara untuk mendapatkan kepuasan jiwa tetapi semuanya kosong, kecuali berasal dari Sang Pencipta hati itu sendiri (BB)

  • Pembaharuan Oleh Salib

    Pembaharuan Oleh Salib

    Ayat renungan : Roma 6 : 1 – 14
    (1) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? (2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? (3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? (4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. (7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. (8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. (9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. (10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. (11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (12) Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (13) Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. (14) Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
    Roma 6 : 6 ” Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”

    Hati-hati jangan sampai manusia lama saya muncul! Memangnya kenapa, apa cuma anda yang punya manusia lama? Saya juga punya!” Kata-kata ini merupakan ungkapan dari dua orang Kristen yang sedang bertengkar pada suatu saat. Kendengarannya lucu bukan? Namun dalam kenyataan, sikap kedua saudara tersebut mewakili banyak orang Kristen dari zaman ke zaman. Meskipun sudah percaya dan menerima Tuhan Yesus, perilaku tabiat dosa kadang-kadang masih bercokol juga. Sebagai manusia biasa, rasul Paulus juga mengakui hal ini dalam hidupnya (band Roma 7; Gal 5:17). Memang ada suatu peperangan rohani yang serius. Setiap orang Kristen dapat memperoleh kemenangan apabila ia memiliki kekuatan kuasa Roh Kudus. Karena sejak seseorang menjadi percaya, iapun memiliki hidup bersama Kristus sehingga ia mati bagi dosa.

    Pembaharuan dan perubahan ke arah kematangan rohani yang dikerjakan Roh kudus makin nyata. Jika dikatakan manusia lama telah turut disalibkan, ini berarti keinginan daging tidak berkuasa lagi atas orang percaya. Seorang penafsir mengatakan: “ungkapan hilang kuasanya dalam ayat 6 ini bukan berarti dihapuskan, melainkan “dilumpuhkan, dihilangkan pengaruhnya. Dosa ingin menjadi tuan kita. Dosa mendapatkan tempat berpijak pada tabiat manusia yang lama, dan melalui tabiat lama itu dosa berusaha untuk menguasai anggota-anggota tubuh. Tetapi di dalam Yesus Kristus, kita mati bagi dosa; dan tabiat lama kita disalibkan sehingga hidup yang lama dimatikan.” Kita tidak mau menjadi orang Kristen yang bertahun-tahun merayakan Paskah tanpa pertobatan yang sungguh-sungguh. Kita memang masih hidup di dalam dunia, tetapi tidak bersifat duniawi (cf. 2 Kor 10:3). Hidup yang dibaharui oleh salib Kristus, ditandai dengan cara berpikir, berbicara, dan bertindak sebagaimana seharusnya manusia baru.

    Motivasi: Kita membutuhkan kuasa Kristus dalam dalam mengalami pembaharuan hidup setiap hari.

  • Kesaksian Merebut Kota Di Korea – Gereja Yoido Full Gospel

    Kesaksian Merebut Kota Di Korea – Gereja Yoido Full Gospel

    David Yonggi Cho, pendeta dari gereja terbesar di dunia. Kapan pun dia menceritakan sejarah bagaimana Gereja Yoido Full Gospel, di Korea, yang keanggotaannya bertumbuh hingga berjumlah lebih dari 600.000 orang {Cat. Red.: Jemaat Gereja Yoido Full Gospel telah berkembang menjadi lebih dari 800.000 orang pada tahun 2000.], maka hal pertama dan paling utama yang ia sangat tekankan adalah tentang dinamika rohani dari pelayanannya. Di dalam bab ini, Cho menekankan pentingnya doa, pengorbanan, serta kekudusan dalam memenangkan sebuah kota bagi Allah.

    “Kita sedang hidup di ambang peristiwa bersejarah yang penting di dalam sejarah gereja. Karena alasan inilah, saya selalu menganggap diri saya benar-benar beruntung bisa melayani Allah di saat-saat kritis ini. Di hari-hari terakhir ini, Allah sedang bergerak dengan dasyat melalui Roh Kudus-Nya dan memerintahkan kepada kita untuk bangkit, menyeberang, ikut bergumul, serta memenangkan kota bagi Allah. Allah sedang membangkitkan orang-orang kudus-Nya yang besar untuk menggenapi rencana-Nya di dalam generasi kita.”

    “Pelayanan saya dimulai dengan usaha memenangkan kota. Ketika saya pertama kali menjadi pioner dalam gereja saya, tidak ada seorangpun yang mau datang ke kebaktian di tenda tentara kami yang sudah tua serta robek-robek oleh karena tekanan kuasa gelap yang begitu kuat atas desa tersebut. Kunci untuk melepaskan ikatan tersebut adalah ketika diusirnya kuasa iblis dari seorang wanita yang telah terbaring lumpuh selama tujuh tahun. Setelah berdoa berbulan-bulan, dan ketika iblis yang menguasai wanita tersebut diusir keluar dan dia mengalami kesembuhan, gereja kami berkembang dengan luar biasa. Langit di atas desa tersebut telah terbuka dan berkat Allah mulai dicurahkan. Saat ini, Gereja Yoido Full Gospel masih terus bertumbuh. Gereja kami sekarang beranggotakan 600.000 orang, dan kami sedang bergerak maju pada sasaran kami, yakni satu juta orang anggota pada tahun 1992. Saat ini target ini sedang mulai dicapai.”

    “Pertumbuhan gereja kami dan pertumbuhan ke-Kristenan di seluruh negara Korea tidak terjadi secara kebetulan. Pertumbuhan tersebut terjadi melalui doa yang kuat, keras, dan sungguh-sungguh. Sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Yesus di dalam Matius 11:12, ‘… Kerajaan Sorga diserang dan orang yang menyerangnya mencoba menguasainya’. Contohnya, di gereja Yoido Full Gospel, kami menyelenggarakan persekutuan doa semalam suntuk tiap malam, dan orang-orang yang hadir jumlahnya ribuan. Setiap Jumat malam, lebih dari lima belas ribu oramg bergandengan tangan dan bersatu hati berdoa agar kerajaan Allah datang. Di bukit doa, setiap harinya setidaknya tiga ribu orang berdoa, berpuasa, dan melayani Tuhan kapan saja. Secara keseluruhan, setiap tahunnya satu setengah juta orang datang ke sana dan berdoa. Ini tidak hanya terbatas bagi gereja kami saja; di seluruh Korea Selatan orang Kristen berdoa di sana. Salah satu ciri yang unik di Korea adalah bahwa jutaan orang setiap pagi pukul 05.30 berkumpul untuk berdoa, tidak memperdulikan hujan, angin, atau salju.”

    “Pengorbanan yang besar diberikan oleh gereja Korea. Sesungguhnya, gereja Tuhan memang mengalami aniaya kekerasan. Suatu sejarah panjang tentang penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh orang-orang Komunis dan oleh tentara pendudukan Jepang pernah dialami oleh Korea. Salah satunya adalah dipasangnya altar Shinto oleh orang-orang Jepang di semua gereja Kristen. Polisi militer berjaga-jaga untuk memaksakan aturan yang mengharuskan semua orang Kristen untuk membungkuk terlebih dahulu di depan altar berhala sebelum mereka masuk ke dalam gereja untuk menyembah Allah Yang Maha Kuasa. Mereka yang menolak untuk melakukan hal itu dipenjarakan dan dihukum berat, serta banyak sekali para hamba Tuhan yang dihukum mati oleh tentara Jepang. Banyak gereja dan secara bersama-sama memutuskan untuk menentang ketidakadilan ini. Banyak gereja yang bertindak seperti ini ditutup, dengan wanita serta anak-anak ada di dalamnya, kemudian dibakar sampai musnah oleh karena penolakan mereka untuk menyembah berhala. Sampai sekarang ini pun diperlukan pengorbanan yang besar untuk menjadi seorang Kristen di Korea. Orang-orang percaya merupakan kelompok minoritas. Tetapi sekarang, karena ‘Darah orang-orang yang mati syahid adalah benih jemaat’, kami menghitung, paling tidak seperempat bagian dari bangsa kami menjadi orang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus.”

    “Akhirnya, sepatah kata nasihat. Adalah hal yang penting bagi mereka yang dipanggil untuk terlibat di dalam peperangan rohani untuk menyucikan serta menguduskan diri mereka, karena Dia adalah Allah yang kudus. banyak orang yang telah mengusir setan, yang telah bernubuat, dan yang telah melakukan mujizat-mujizat demi nama-Nya mungkin mendapat pernyataan Allah ini, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu. Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!’ Iblis telah masuk ke dalam gereja dan menimbulkan ketidakadilan, kejahatan dan ketidakbenaran di tengah-tengah kita.”

    “Sesuatu yang membuat hati saya hancur ketika menyaksikan banyak rekan sekerja yang bekerja untuk kerajaan Allah jatuh dan dipermalukan. Seperti ketujuh orang anak Skewa, roh jahat itu menerpa mereka, menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Tanpa kesucian dan kekudusan, tanpa pengorbanan yang besar, dan tanpa kehidupan doa yang sungguh-sungguh, akan banyak orang yang benar-benar terluka. Roh jahat itu mungkin menjawab, ‘Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?’.”

    “Suatu perkara yang baik yang pernah diperingatkan kepada kita oleh Rasul Paulus, silakan baca Efesus 6:10-18”.

    Diedit dari sumber:

    Judul Buku : Roh-roh Territorial
    Penulis : C. Peter Wagner
    Judul Artikel : Merebut Kota di Korea
    Penulis : Paul Yonggi Cho
  • Hello world!

    Hello world!

    Jesus Christ Changed the World
    How Do You Plan To Change The World?
    Blessing the Nations
    CHANGING THE WORLD